Minggu, 15 September 2013

sang puteri tidur


monday mendung..
hihihi rasa malas mingguan pun alamiah ada pagi ini. berasa lepas beban sebagai seorang karyawan sepertinya. hmmm apalagi liat bocah kunyuk ini hihihi, udah jam 8 masiiih aja molor. kalo dibangunin, lagi capek bilangnya.




molor Zzzzzz






Rabu, 04 September 2013

KANTOR NGAWUR

matahari siang ini mulai naik, tapi tetap belum mampu mencairkan kebekuan yang mendekapku di sela sela jari tanganku. setelan baju kerja ku hari ini, cukup ceria dengan motif floral gelap mewarnainya. mataku, selalu menuju pada jam dinding yang jarumnya tak berdetak sama sekali di sudut pintu.
aku menikmati pagi ini, kesibukan yang sering kukeluhkan perlahan semakin kulupakan.
kunikmati saja kengawuran yang bisa kulakukan disini, karena telingaku sudah menutup keluhan sang bos yang "no aksi". karena mulutku sudah tak lagi cerewet pada hal hal yang skiranya salah. kunikmati saja, sebagai seorang anak muda nakal, yang sering melanggar aturan seharusnya.
aku heran, entah memang bodoh atau pura pura bodoh sih. para petinggi dan pemilik kantor ini begitu tak pedulinya dengan sistem yang berjalan dan kondisi karyawannya (beginilah orang kaya tapi keturunan). kalau memang sudah tak peduli, buang saja.
toh aku, sebagai karyawannya juga tak segan mengangkat kakiku dari kantor ini, kalau kantor ini tetap saja ngawur seperti ini,

Selasa, 30 Juli 2013

-

pagi itu, sayup sayup mataku mencoba menyibak deraian hujan semalam. mencoba meluruskan amarah yang sangat menikuk. entah kesal pada siapa, entah dongkol untuk apa. bukankah seharusnya aku prihatin ? prihatin pada sesosok terhormat yang telah bertaun taun lalu banyak menghabiskan waktunya diatas ranjang kamarku. jutaan bulir air mata yang menetes, nyatanya belum juga mampu membangkitkan raganya. jutaan harapan yang nyatanya sudah ia tumbangkan di depan mataku sendiri, sudah enggan lagi kutegakkan. aku pasrah, tak perlu ada lagi keluhan keluhan kesekian kalinya yang kutumpahruah kan pada mereka yang tercinta, di sekelilingku. terlalu ciut ya Allah kesabaran hamba, lalu hanya padaMu lah kuinginkan perluasan atasnya. di setiap petang yang meruncing, aku sering mendapati hatiku mulai lengah terjaga untuk nya. walau ku tau, dia sempat lebih ikhlas menjagaku dikala dulu.
 

Dear My Note