aku belum paham, untuk apa aku bekerja sekarang. memeras keringat, menghabiskan ribuan detik untuk hanya duduk di kantor sialan ini.
Selasa, 25 Desember 2012
Begitu banyak yang Tuhan berikan kepadaku. Aku tak punya waktu untuk menyesali apa yang tak ku miliki.
Senin, 03 Desember 2012
cerita negeri dongeng
jika jingga sudah tampak di ujung barat, itu artinya aku juga sudah harus menyudahi semua permainanku. bergegas untuk masuk rumah, lalu menutup pintu rapat - rapat dan kemudian menguncinya. aku enggan sedikitpun bersua dengan semua mainanku jika jingga sudah luruh di atas sana. mengganti kostumnya dengan gemerlap bintang dan berbagai rasinya.aku enggan melihat bulan, karena disana ku tau dia menyelipkan salam rindunya untukku. untukku yang sudah tak pernah lagi mengirim pesan singkat padanya, untukku yang sudah enggan berbalas kata penuh cinta, dan juga untukku yang sudah mulai melupa nya. dia yang entah masih dengan pemikirannya dulu, atau dia yang sudah mempunyai pemikiran baru, ah entaah lah.
yang jelas, aku sudah tak lagi meyimpannya di sudut sudut rindu hatiku, aku sudah menyimpannya rapi di gudang kisah pemberian Tuhan. dan ku pasrahkan semua tentangnya pada yang Kuasa.bulan itu mungkin masih tetap sama di langitnya, tapi tidak di langitku.
dia seolah robot romeoku yang selalu bermain di atas pelangi kemudian menanam bulir bunga di atas awan. lalu menyiramnya dengan syair indah bak chairil anwar. aku bukan perayu tapi aku cinta rayuannya. aku benci pembual, tapi aku mati langkah oleh bualannya.
kalau saja saat itu, aku tau bahwa dunianya adalah dunia dongeng yang hanya ada di cerita pendek kehidupannya..aku pasti sudah memaki lalu meninggalkannya. syangnya, saat aku tau dan aku paham, aku tak sedikitpun mampu melakukannya. terdiam dalam posisi ambigu dan ragu. terhentak saat orang lain datang, dan merobek sebuah torehan cerpen dongeng yang dia buat.
bukannya aku diam saja tak membelanya, bukan aku tak ingin menyelamatkan cerita itu, tapi aku lelah berdiri ambigu dan menunggu.lelah bermain di awan denganmu. kalau bukan orang itu yang merobek nya, lalu siapa ???
karena aku tau dan yakin bahwa kita tak akan mampu memecah keambiguan itu.kini jingga sudah menyala, waktunya bersamaku telah usai. ku simpan dia dalam kotak cerita gudang kisah Tuhan, lalu aku menyuruhnya diam.agar tak ada lagi kisah dongeng berkelanjutan, agar semua terhenti sampai disitu. dan aku tak akan lagi membukanya seperti dulu saat aku selalu bermain dengannya. dan aku akan mematahkan tangan kakinya nya agar dia tak mampu lagi berdiri meraih pena lalu menorehnya lagi.
dan aku tersenyum di bawah sinar bulan tanpa hiraukan salam rindunya.
Minggu, 02 Desember 2012
menjemput cita dengan sebongkah bosan
masih tetap dengan posisi seperti minggu - minggu lalu, hanya bedanya hari ini pagi ini detik ini ada sedikit rasa bosan yang mengusik. bukan ingin pindah tempat kerja, tapi hanya ingin menemukan / melakukan / melihat hal baru tanpa harus adaptasi berulang kali. aku duduk di kursi ini, seolah memangku kebosananku. dulu, saat aku duduk di kursi soak lantai empat sekolah SMK ku, aku sangat menikmatinya. tapi kenapa sekarang aku terkesan tak begitu menikmati dengan kursi putar ku yang begitu nyaman daripada kursi di sekolahku itu. entah karena sepi, atau karena merindukan teman - teman SMK (masih tetap dengan tema yang sama). mereka itu memang kadang membosankan tapi sejujurnya mereka mengasyikkan. teman - teman yang lucu, nakal, jail, dan gila. aku pun tak pernah tau mengapa rindu ini begitu lekat, seolah tak mau berpaling sedetik pun. cerita sekolah masa SMK ku , adalah cerita terindah sejauh hidupku ini. sayangnya hidup harus tetap berjalan, roda kehidupan terus berputar. kita tidak akan bisa tetap tinggal di waktu, tempat, dan orang - orang yang sama. disini, tempat ini aku hanya bergantung pada pohon harapan yang entah bisa terwujud atau tidak. belajar dewasa dengan orang - orang yang lebih dewasa juga. belajar bergerilya dengan orang yang sangaaat sangaaat gerilya. aku sadar ditengah kebosananku sekarang, adalah secercah proses untuk membuka jawaban Tuhan, tentang akan menjadi apa aku nanti. tentang apakah aku akan mampu memupuk subur cita citaku di pohon harapan. dan yang pasti tentang hidup yang harus penuh perjuangan. tentang semangat yang tak boleh padam. aku sedikit ragu dengan diriku sendiri, apa aku mampu membawaku dan semangatku sampai di ambang tujuan. saat aku selalu mengeluh, saat aku mulai bosan dan juga saat aku mulai enggan. disitulah saat dimana aku mulai meragukan langkahku menuju pohon harapan. tapi Tuhan, selalu meyakinkan ku bahwa selalu ada cahaya dalam setiap kegelapan. selalu ada harapan di setiap keputus asaan. dan selalu ada cita-cita dalam setiap langkah. aku belum mau patah arang saat kakiku masih sannggup berjalan, saat mulutku belum bisu dan saat mataku belum terpejam.
Langganan:
Postingan (Atom)