sepertinya kembali mengulang masa masa dimana aku harus menggantungkan rasa rinduku hanya pada aplikasi android yang sedang trendy saat ini.
walau hanya 1 minggu mengandalkan barisan barisan teks dengan bahasa non baku, tanpa bisa menggunakan fasilitas suara (baca: lagi error hapenya).
aku belum tau apa terlampau berlebihan, atau wajar, atau bahkan biasa saja menurutmu. tapi sesungguhnya, aku paliiing malas merentang jarak dengannmu walau hanya 1 hari.
mungkin faktor hubungan ini masih "hangat-hangatnya", hingga 1 hari pun seolah menciptakan masalah.
sebenarnya, bukan curiga yg ada. tapi, aku hanya tak pernah mau kau duakan dengan sejuta kesibukan yang jelas jelas dan puasti menyita waktumu bersamaku. walau hanya sekedar mengirim teks 1 kata saja, aku ingin semua yg kau lakukan ter-record padaku dengan jelas. lagi lagi bukan rasa cemburu, bukan aku takut kau akan berpaling bersama orang lain. tapi aku ..... (aku tak bisa mendiskripsikannya).
mungkin aku posesif, tapi aku tak pernah menyadarinya, karena anggapanku semua yg kulakukan wajar. sepertinya aku didekap dengan ego yg kuat, hingga aku sama sekali tak mau paham dengan kondisi dan keadaanmu (saat jauh).
aku paham, kalau aku tak pernah mau belajar untuk sedikit paham.
Senin, 21 Oktober 2013
Minggu, 15 September 2013
sang puteri tidur
monday mendung..
hihihi rasa malas mingguan pun alamiah ada pagi ini. berasa lepas beban sebagai seorang karyawan sepertinya. hmmm apalagi liat bocah kunyuk ini hihihi, udah jam 8 masiiih aja molor. kalo dibangunin, lagi capek bilangnya.
![]() | |||
molor Zzzzzz |
Rabu, 04 September 2013
KANTOR NGAWUR
matahari siang ini mulai naik, tapi tetap belum mampu mencairkan kebekuan yang mendekapku di sela sela jari tanganku. setelan baju kerja ku hari ini, cukup ceria dengan motif floral gelap mewarnainya. mataku, selalu menuju pada jam dinding yang jarumnya tak berdetak sama sekali di sudut pintu.
aku menikmati pagi ini, kesibukan yang sering kukeluhkan perlahan semakin kulupakan.
kunikmati saja kengawuran yang bisa kulakukan disini, karena telingaku sudah menutup keluhan sang bos yang "no aksi". karena mulutku sudah tak lagi cerewet pada hal hal yang skiranya salah. kunikmati saja, sebagai seorang anak muda nakal, yang sering melanggar aturan seharusnya.
aku heran, entah memang bodoh atau pura pura bodoh sih. para petinggi dan pemilik kantor ini begitu tak pedulinya dengan sistem yang berjalan dan kondisi karyawannya (beginilah orang kaya tapi keturunan). kalau memang sudah tak peduli, buang saja.
toh aku, sebagai karyawannya juga tak segan mengangkat kakiku dari kantor ini, kalau kantor ini tetap saja ngawur seperti ini,
aku menikmati pagi ini, kesibukan yang sering kukeluhkan perlahan semakin kulupakan.
kunikmati saja kengawuran yang bisa kulakukan disini, karena telingaku sudah menutup keluhan sang bos yang "no aksi". karena mulutku sudah tak lagi cerewet pada hal hal yang skiranya salah. kunikmati saja, sebagai seorang anak muda nakal, yang sering melanggar aturan seharusnya.
aku heran, entah memang bodoh atau pura pura bodoh sih. para petinggi dan pemilik kantor ini begitu tak pedulinya dengan sistem yang berjalan dan kondisi karyawannya (beginilah orang kaya tapi keturunan). kalau memang sudah tak peduli, buang saja.
toh aku, sebagai karyawannya juga tak segan mengangkat kakiku dari kantor ini, kalau kantor ini tetap saja ngawur seperti ini,
Langganan:
Postingan (Atom)