Rabu, 17 September 2014

aku, kamu , dan cita kita

banyak waktu yang sudah kita lalui bersama,
banyak kisah yang terlampaui begitu indah,
aku , kamu, cita cita kita masih ada kan ?
 semoga masih ada dalam angan.
iya, karena ternyata tak begitu mudah menjalani semua berdua.
kalau bisa aku memilih.. mungkin aku ingin sendiri saja. 
sendiri dalam perjuangan dan peluhku.
 karena ternyata, disampingmu hanya membuatku semakin tak dewasa.
disampingmu hanya membuatku semakin manja.
dilema memang,
 saat Tuhan semakin menyatukan kita, seperti bersaamaan banyak hal yang datang tak terduga dan mengejutkan.
aku kesal, saat aku terlampau cemburu padamu.
padahal aku SANGAT YAKIN kau akan tetap disampingku.
aku kesal, saat aku terlampau posesif.
padahal aku SANGAT TAU itu membuatmu tak akan nyaman bersamaku.
tapi aku kalah dengan egoisku..
ingin pergi tapi tak bisa ,
ingin lepas takut semua kecewa,
 biar Tuhan yang mengelola semua,
mungkin ini suatu proses menuju bahagia kita.
semoga aku selalu menguntai doa kebaikan untuk kita
dan semoga kau pun sama.
terima kasih untuk rasa sabarmu selama bersamaku
terima kasih untuk selalu menjadi tong sampah kata kata kasarku
terima kasih untuk kuatnya bahumu menopang tangisanku
terima kasih untuk lapangnya hatimu menerima keburukanku.
semoga aku kamu dan cita cita kita akan segera terwujud dan bahagia . :)

Minggu, 07 September 2014

sungguh

demi siang yang sangat ingin tanpa suara.
demi apa betah banget diem sampai sekarang terhitung sejak 48 jam yang lalu.
demi apa ?
demi melepas semua lelah yang tanpa disadari sudah mulai membungkukkan pundak, memejamkan mata, dan menyesakkan nafas. 
sungguh
ini bukan kicauan gombal.
ini lebih dari sebuah kotak suara dari hotline perusahaan manapun. yang sudah baaaannnyaaaakkk menerima surat saran dari segala sudut pandang.
iya segala sudut pandang yang sampai saat ini belum berujung benar.
semua merasa benar,
semua merasa di pihak yang tersakiti.
aku juga sama. 
mungkin aku adalah sisi yang tak mau melihat dari banyak jendela.
aku pun hanya mau melihat dari sisi ku sendiri.\
dari egoisme seorang wanita yang belum genap dewasa.
hanya lelaki yg cukup dewasa yang mampu menenangkannya.
mampu tetap disamping ku walau segala kerumitan yang kukelumitkan sendiri.
sungguh.



 

Dear My Note