Kamis, 09 Oktober 2014

kau dan aku tercipta GAK BOLEH BERPISAH !

siang siang kayak gini memang langganannya ngantuk. apalagi kalau kondisi hati dan mud sedang benar benar nikung. pas banget meluapkan semuanya melalui tulisan. setidaknya bisa sedikit membantu merapikan lah ya.
jadi ceritanya lagi sebel banget pas ditinggal pergi jauh(surabaya doang). tapi tanpa pernah saya sadari saya merasa kehilangan teman main saya yang tiap hari saya sanding. berasa sepi banget, kalau dicuekin, ditinggal, dan semua semacamnya lah. dasarnya saya sangat paham, kalau saya memang salah. salah kenapa ?
karena saya sedikitpun tidak pernah mendukung semua kegiatannya di luar kota yang saat ini kita pijak yah. padahal seharusnya sebagai orang yang disampingnya, harusnya saya sebagai manusia pertama yang selalu meneriaki semangat buatnya. apa dayaa, sya terlalu sedih untuk meratapi kehilangannya sekejap saja. 
dan mungkin, karena keinginan untuk bertemu begitu kuat hingga menjadikan semua rasa sebal itu dikonversi menjadi emosi.
maafkan saya yang telah jahat membuatnya menjadi sangat tertekan dan sangat lelah. saya sadar memang sy selalu menjatuhkannya. maafkan saya, memang sayalah wanita yang tidak pernah mau memikirkan perasaannya. 
mungkin sy merasa diri sayalah yg puwaling harus dimengerti. tanpa saya mau mengertinya. 
maafkan saya, semoga Allah selalu menjaganya dalam setiap langkahnya. walau saya sedikitpun tak pernah menyampaikan ini langsung kepadanya. 
maafkan saya, sungguh.
saya bukan takut untuk ditinggalkan dia pergi bersama orang lain. saya hanya merasa sepi tanpanya.
belum ada teman teman lain yang bisa sedikit memblurkan ingatan saya padanya. sesungguhnya sy juga lelah memakinya disaat seperti ini, sy pun ingin selalu mendengar keluh kesahnya. 
apa daya, mungkin ego saya menyelimuti semua. dan mungkin sy adalah pengecut yang hanya berani menulis, tanpa beraksi. 
maafkan saya untuk semua kata pisah yang sempat terselip disaat menyebalkan seperti ini. sungguh semua itu sebaliknya. sebaliknya dari semua kata pisah yang saya ucapkan. semoga baik semoga kuat dan semoga sehat disana. 
maaf.

dan anggap aja ini suara saya lagi mencurahkan isi hati ;')






Rabu, 17 September 2014

aku, kamu , dan cita kita

banyak waktu yang sudah kita lalui bersama,
banyak kisah yang terlampaui begitu indah,
aku , kamu, cita cita kita masih ada kan ?
 semoga masih ada dalam angan.
iya, karena ternyata tak begitu mudah menjalani semua berdua.
kalau bisa aku memilih.. mungkin aku ingin sendiri saja. 
sendiri dalam perjuangan dan peluhku.
 karena ternyata, disampingmu hanya membuatku semakin tak dewasa.
disampingmu hanya membuatku semakin manja.
dilema memang,
 saat Tuhan semakin menyatukan kita, seperti bersaamaan banyak hal yang datang tak terduga dan mengejutkan.
aku kesal, saat aku terlampau cemburu padamu.
padahal aku SANGAT YAKIN kau akan tetap disampingku.
aku kesal, saat aku terlampau posesif.
padahal aku SANGAT TAU itu membuatmu tak akan nyaman bersamaku.
tapi aku kalah dengan egoisku..
ingin pergi tapi tak bisa ,
ingin lepas takut semua kecewa,
 biar Tuhan yang mengelola semua,
mungkin ini suatu proses menuju bahagia kita.
semoga aku selalu menguntai doa kebaikan untuk kita
dan semoga kau pun sama.
terima kasih untuk rasa sabarmu selama bersamaku
terima kasih untuk selalu menjadi tong sampah kata kata kasarku
terima kasih untuk kuatnya bahumu menopang tangisanku
terima kasih untuk lapangnya hatimu menerima keburukanku.
semoga aku kamu dan cita cita kita akan segera terwujud dan bahagia . :)

Minggu, 07 September 2014

sungguh

demi siang yang sangat ingin tanpa suara.
demi apa betah banget diem sampai sekarang terhitung sejak 48 jam yang lalu.
demi apa ?
demi melepas semua lelah yang tanpa disadari sudah mulai membungkukkan pundak, memejamkan mata, dan menyesakkan nafas. 
sungguh
ini bukan kicauan gombal.
ini lebih dari sebuah kotak suara dari hotline perusahaan manapun. yang sudah baaaannnyaaaakkk menerima surat saran dari segala sudut pandang.
iya segala sudut pandang yang sampai saat ini belum berujung benar.
semua merasa benar,
semua merasa di pihak yang tersakiti.
aku juga sama. 
mungkin aku adalah sisi yang tak mau melihat dari banyak jendela.
aku pun hanya mau melihat dari sisi ku sendiri.\
dari egoisme seorang wanita yang belum genap dewasa.
hanya lelaki yg cukup dewasa yang mampu menenangkannya.
mampu tetap disamping ku walau segala kerumitan yang kukelumitkan sendiri.
sungguh.



 

Dear My Note