jadi ceritanya lagi sebel banget pas ditinggal pergi jauh(surabaya doang). tapi tanpa pernah saya sadari saya merasa kehilangan teman main saya yang tiap hari saya sanding. berasa sepi banget, kalau dicuekin, ditinggal, dan semua semacamnya lah. dasarnya saya sangat paham, kalau saya memang salah. salah kenapa ?
karena saya sedikitpun tidak pernah mendukung semua kegiatannya di luar kota yang saat ini kita pijak yah. padahal seharusnya sebagai orang yang disampingnya, harusnya saya sebagai manusia pertama yang selalu meneriaki semangat buatnya. apa dayaa, sya terlalu sedih untuk meratapi kehilangannya sekejap saja.
dan mungkin, karena keinginan untuk bertemu begitu kuat hingga menjadikan semua rasa sebal itu dikonversi menjadi emosi.
maafkan saya yang telah jahat membuatnya menjadi sangat tertekan dan sangat lelah. saya sadar memang sy selalu menjatuhkannya. maafkan saya, memang sayalah wanita yang tidak pernah mau memikirkan perasaannya.
mungkin sy merasa diri sayalah yg puwaling harus dimengerti. tanpa saya mau mengertinya.
maafkan saya, semoga Allah selalu menjaganya dalam setiap langkahnya. walau saya sedikitpun tak pernah menyampaikan ini langsung kepadanya.
maafkan saya, sungguh.
saya bukan takut untuk ditinggalkan dia pergi bersama orang lain. saya hanya merasa sepi tanpanya.
belum ada teman teman lain yang bisa sedikit memblurkan ingatan saya padanya. sesungguhnya sy juga lelah memakinya disaat seperti ini, sy pun ingin selalu mendengar keluh kesahnya.
apa daya, mungkin ego saya menyelimuti semua. dan mungkin sy adalah pengecut yang hanya berani menulis, tanpa beraksi.
maafkan saya untuk semua kata pisah yang sempat terselip disaat menyebalkan seperti ini. sungguh semua itu sebaliknya. sebaliknya dari semua kata pisah yang saya ucapkan. semoga baik semoga kuat dan semoga sehat disana.
maaf.
dan anggap aja ini suara saya lagi mencurahkan isi hati ;')
dan anggap aja ini suara saya lagi mencurahkan isi hati ;')