Kamis, 16 Januari 2014

tangan tangan durhaka

ribuan doa terucap, menjelang hari perwujudan cita cita
segala rasa bercampur menjadi satu
harapan, bahagia, suka, duka, dan satu rasa yang pasti was was.
saat itulah, saatnya mewujudkan impian.
saat itulah, saatnya menggenggam cita cita.
berusaha semaksimal mungkin, untuk memetik hasil terbaik.
1 keyakinan yang pasti, cita ini akan terwujud sebentar lagi.
mungkin  aku berada di antara puluhan manusia yang juga menginginkan posisi sama.
tapi ya inilah,
peluang sudah didepan mata.
tinggal menunggu beberapa waktu lagi untuk menyelesaikan semua ujian syarat kelengkapan.
ibarat memancing, ikan sudah didepan mata.
tapi siapa sangka, kalau  ternyata kailnya telah dirampas tangan tangan durhaka??
siapa sangka cita cita akan melayang sudah.
jantung ini mulai melemas, meratapi fakta di depan mata.
thats NOT FAIR !



Minggu, 15 Desember 2013

i dont wanna judge the reality, i just wanna hold my dream before you and me

aku sangat mencintai sekolah itu.
dia memberiku seribu pengalaman emas.
dia memberiku seribu kenangan.
dia ada sebelum kita.
bahkan dia yang mempertemukan kita.
sebelum kita, aku sempat punya cita cita
bahwa aku akan kembali ke sekolah itu suatu saat nanti.
aku tak paham, apakah kau juga paham ?
tapi sepertinya kau memang tak paham.
yang ku inginkan
jangan pedulikan apa kata orang
karena aku hanya ingin mewujudkan cita cita dalam genggaman
akan menjadi dalam satu naungan pun,
kalau kita fokus dengan cita cita
yakinlah, semua akan baik baik saja!.
jangan peduli apa kata mereka
yang terpenting adalah fakta.
aku bercita cita lebih lama dari adanya kita.
aku menghargai kita,
tapi ku harap beri sedikit kesempatan
untuk aku tetap melangkah dengan cita cita
ini hanya 1 dari seribu cita cita ku
dan mungkin juga, hanya cita cita inilah
yang akan sedikit mengusik "kita".
hanya 1, percayalah tak lebih ;)


Minggu, 08 Desember 2013

jika bukan aku lalu siapa ?

sesungguhnya aku lelah,
waktu yang tak sempat menjadi nol
seolah penuh makna untuk dilewati
sehingga memaksaku menyayangkan melewatinya.
sesungguhnya, aku bisa saja melepas semua sekarang juga
tapi cita cita yang membuat aku tertahan dalam kelelahan
meski begitu, aku sama sekali tak ingin jika tetiba datang sosok pahlawan
yang membawa segudang uang
aku sama sekali tak butuh dia!
yang aku butuhkan adalah ribuan pundak yang selalu standby
ketika aku mulai kelelahan melangkah.
jika bukan aku, lalu siapa yang akan memperjuangkan nasibku ?
karena aku tak sedikitpun percaya
dengan mereka yang bermodus pahlawan.
hanya aku yang bisa memperjuangkan nasibku, karena kendali 100 persen penuh dalam genggamanku.
akan berbelok, lurus ataupun berhenti. hanya aku yang boleh memutuskannya.
kalaupun aku kelelahan dalam perjuangan,
aku hanya membutuhkan 1000x semangat baru untuk memperbarui semua
dan tetap meneruskan langkah.
jikan bukan aku?
lalu siapa yang akan berjuang untuk mewujudkan cita citaku.
jika bukan aku ?
lalu harus bersandar pada siapa?
karena aku sama sekali tak percaya pada tembok beton sekalipun
yang mampu menyediakan sandaran terkuatnya.!
aku, hanya butuh keyakinanku sendiri. untuk mewujudkan semuanya!
 

Dear My Note