Senin, 23 Mei 2011

surat teruntuk bapak gendut berkacamata

assalamualaikum
selamat malam,,
apa kabar pak gendut yang berkacamata?
semoga bapak baik - baik saja.
ijinkan saya sedikit menyapa anda lewat untaian kata ini.
Wahai pak gendut yang berkacamata..
dengarlah isi hati saya yang sebenarnya.
bahwasannya saya ingin sekali bersua dengan ayah dan ibu saya.
lewat surat ini saya lampirkan rasa kerinduan yang sangat mendalam.

tentunya, bapak tau apa yang saya inginkan...
pak gendut yang berkacamata :)
mengertilah.... saya sudah lelah...
tak lagi ingin melebarkan tawa di negeri orang.
tak mau berlama lama bernaung di ibukota.

begitu sesak, rasanya
ketika mendengar suara ibu saya
ketika beliau mengucap " anakku kapan pulang? "

derai tangis ini tak mampu lagi mendongengkan apa yang terjadi.
hanya jawaban yang tak pasti .. menjawab semua pertanyaan itu..

pak gendut berkacamata..
terima kasih sebelumnya.. :),
pernah menguntai cerita dalam skenario kehidupan remaja saya

tapi, kali ini
kami butuh sedikit lagi kebaikan hati anda
beri saya jalan keluar...
melepas semua kerinduan yang menyesakkan
yang tak mampu lagi terbendung di hati saya..

terkadang saya melepas kepenatan, dan berdiri di jembatan busway...
melihat bus trans jakarta yang lewat.. untuk membayangkan kepulangan saya ke desa.
gila bukan ???

maka dengan untaian surat harapan ini,
saya mohon dengan sangat ...
bantulah saya...

mungkin sering sekali saya meminta kepada bapak..
hingga bapak sebut saya PENGEMIS..
tapi kali ini biarlahhh !!!!
saya tak peduli..
demi kembali ke desa saya...


salam hormat...

:')

saya
 

Dear My Note